Memasuki Waktu Indonesia Bagian Persiapan Valentine

SEMINGGU menjelang perayaan valentine 2015. Bangsa Indonesia masih ribut soal KPK vs Polri. Masih berkutat dengan siapa calon Kapolri pengganti Sutarman yg belum pensiun.

Tak hanya dua masalah yang saling silang sengkarut di atas. Isu valentine pun masih diganggu dengan Presiden Jokowi memberi proyek mobnas kerjasama dengan Proton Malaysia kepada Hendropriyono. Ya Hendro pensiunan jenderal dan mantan Ka BIN itu.

Wahai pejuang cinta! Yang single, yg not available, ataupun yg single but not available. Masih banyak orang yg akan urus negara ini! Lebih baik persiapkan diri menyambut valentine. Yg spt biasa akan menjadi kontroversi di media sosial manapun.

Siapkan dirimu tuk masuk dalam twitwar-twitwar valentine. Karena akan banyak yang kontra terhadap valentine. Dalil-dalil agama, tradisi, & budaya ketimuran akan menjadi senjata mereka.

Bukan lagi soal asal muasal perayaan ini. Kita tidak kenal santo valentinus atau apapun perbuatan baik beliau yg menjadi inspirasi.

Kasih sayang yg kita rayakan itu universal. Apapun latar belakang budaya, agama, ras, pendidikan, atau media sosial yg km gunakan. Meskipun coklat, bunga, boneka, atau apapun yg berwarna merah itu km gunakan untuk modus.

Kasih sayang itu melampaui ras, budaya, agama, bahkan pendidikan! 

Jangan patah semangat karena Cinta yang masih belum sanggup move on dari Rangga setelah belasan tahun. Ataupun Mas Adam yang berpaling dari Mba Inul.
Karena cerita tentang kasih sayang tak akan pernah berakhir. Bahkan ketika matahari menolak tuk menyinari bumi lagi. Atau saat puisi sudah kehabisan kata-kata.

Seperti ditulis Anthony de Mello:
Seorang filsuf bertanya, "Apa tujuan penciptaan?"
"Percintaan," kata Sang Guru
Kemudian ia berkata kepada para murid,
"Sebelum penciptaan, ada cinta.
Setelah penciptaan, cinta dibuat.
Ketika cinta sampai pada puncaknya,
penciptaan akan berhenti. Namun cinta akan tetap abadi..."

Popular Posts